masih.




Dibutuhkan keberanian,
serta tingkat kewarasan yang tinggi
untuk berputar balik
menjauhi titik yang saya selalu reka
sebagai garis finis

Semua definisi yang dibangun
rapih, manis, dengan penuh energi
perlahan berbelok
menuju arah
yang tidak pernah terbayangkan
sebelumnya

Seringkali aku terjaga
mengedipkan mata
seakan realitas adalah
bagian dari mimpi berikutnya
Dan mimpi yang dulu menjadi
bagian dari mimpi masa lalu

Ada panggilan yang sukar dielakkan
dari dasar hati
Entah sudah berapa 'Anda mestinya/ sebaiknya'
yang sudah saya enyahkan

Semua seakan kembali ke titik awal
berbekas namun samar
embrio itu kembali mencari induknya
mimpi itu kehilangan arahnya
bergelut dengan bermilyar keraguan

pilihan hati dan anyaman harapan terus bergesekan

balok-balok itu turun satu persatu
membentuk bentuk yang tak sanggup terbayangkan

yang terlintas hanyalah:

'masih bisakah?'

'masih adakah?'

Lover. Dreamer. Learner.

Comments

Post a Comment

thanks!