14 Days of Hibernating

This must be one of my longest hibernating phase.
At least for these last five years...

Well, ada beberapa hal yang memang terjadi selama 2 minggu ini, yang membuatnya terasa sangat panjaaaang.

"Radang tenggorokan berlanjut batuk kering 
di tengah sederetan ragam aktivitas yang berbaris R-A-P-I.
Lewat satu, tambah satu.
Dan tidak terlewat satu pun. 
Kejutan kecil-besar, manis-asam-pedas 
di tengah hiruk pikuk semuanya itu."

'Take a Deep Breath. Take a Little Rest. Then, Keep Going On.'
Mungkin itu kata kunci yang cocok untuk segala jenis kejadian yang terjadi selama 2 minggu terakhir.
Secara fisik, pikiran, bahkan hati. :)
Mengistirahatkan diri, memang penting. Banyak hal-hal yang lupa dihargai dan berlalu begitu saja, ketika 'everything seems so fine.' Good healthiness, good people, good love around.

"Berbaur, entah dalam rupa apa.
Seperti apa rasanya. Entah pula.
Detail tapi singkat. Mengejutkan tapi tidak juga.
Seakan sudah 'pernah' terjadi."

There's a time to step.
There's a time to stop.
But there's no time not to trust in Him.

I'm neither a genius man nor a wise man. Banyak hal yang tetap saya tidak bisa pahami.
Mungkin bisa saya pahami secara logika, tapi tidak secara hati. Atau justru sebaliknya.

"Datang, lalu pergi.
Hilang, lalu kembali.
Ada, lalu tidak ada.
Kembali, lalu beralih."

Tapi biarlah, semisal hari ini tak paham. Saya percaya pemahaman itu nanti akan tiba.
Karena bukanlah pemahaman akan setiap alasan yang penting.
Tapi seberapa percaya kah saya, dengan penulis kisah ini.
Bahwa apa pun yang ditulisnya, itu baik. Itu spesial.

"Tidak disangka namun seakan selalu dinantikan
Memang pernah diharapkan, namun tetap disayangkan.
Tidak pernah berpura-pura, inilah apa adanya.
Tidak paham, tapi tetap, dan selalu percaya."



*it is still a good timing anyway. 14 days efficiency huh? :3

I'm back, and ready to embrace the day.

Redefined. Repackaged. Remembered.

Comments