Karena Hati Tidak Perlu Memilih

" Kata orang, jawaban paling tulus itu sebenarnya tak jauh dan tak bukan,
datang dari lubuk hati kita sendiri. Apa iya? "

Kata hati.
Salah satu 'alat' tak terlihat yang diciptakan Tuhan,
yang memberikan sinyal-sinyal kegundahan ataupun kedamaian,
pertanda 'Ya' atau 'Tidak',
akan setiap 'kegalauan' (#eaaaaa) hidup kita.

Saya bukan makhluk intuitif.
Intuisi saya tidak sepatutnya dipercayai,
demikian pula dengan urusan 'hoki'.
Keputusan yang di tengah pertimbangan
justru biasanya diambil berdasarkan
diskusi.
Yang belakangan mengarah pada
diskusi intrapersonal.
Dengan saya sendiri.
Dengan hati saya.

Tapi jujur, kadang hati saya bisa 'mendua.'
Bisa membisiki jawaban-jawaban yang dikendarai banyak kepentingan
termasuk kepentingan pribadi saya sendiri.
Kerennya, Miss Ego.
Nah pusingnya,
apakah si Miss Ego itu selayaknya mengambil tahta 'kata hati' saya?
Toh pada akhirnya 'Ego' adalah bagian dari diri saya sendiri.

Perang berkecamuk.
Saya tak bisa percaya kata hati
bila ketulusannya diragukan.
Bila terlalu banyak kepentingan yang hinggap di sana.
Saya tak kenal lagi kata hati.
Siapa itu.
Saya susah mengenal diri saya sendiri.
Hal yang paling menakutkan dalam hidup ini!

Tapi sepertinya pencipta dunia ini kenal.
Kenal saya.
Kenal apa yang terbaik bagi saya,
lebih dari saya sendiri.
Saya bisa galau, saya bisa labil.
Tapi tidak dengan Dia.

Jika keyakinan akan kata hati
membawa saya terus di atas 'angin'
dengan keyakinan atas ke'hebatan' saya
itulah awal ke'aku'an kata hati

Namun jika kedamaian akan kata hati
bersumber dari penyerahan kepentingan
dan keyakinan pada seorang pribadi
yang memang mengerti lebih baik dari keterbatasan saya
itulah kata hati.


tak perlu jadi korban untuk memilih.
tak perlu jadi penjahat untuk memilih.
cukup jadi, aku. 
yang sebenarnya.
yang sesungguhnya.

apa lagi yang aku cari?
apalah sebenarnya definisi kebahagiaan itu?


di mana aku bisa tersenyum dengan tulus,
di situlah kebahagiaanku berada.

"Karena hati tidak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh"
- Dewi 'Dee' Lestari -



Dia,
telah tahu.

Aku,
telah tahu.

DREAM Unlimited, LEARN the Unexpected, ACT Unconditionally

Comments

  1. apik banget iki..........
    dee

    ReplyDelete
  2. hahaha itu judul e aku ngutip dari penulis 'Dee' juga :p

    ReplyDelete

Post a Comment

thanks!