Dear Rumah


Rumah,
yang menjadi saksi
tempat saya dilahirkan
belajar jalan di atas kaki sendiri
belajar ngomong
belajar makan sendiri
belajar berinteraksi dengan manusia
dibuat tertawa pertama kali
dibuat menangis pertama kali
mengenal bapak dan ibu
mengenal kakak dan adik
tempat saya bertumbuh besar
menemukan apa yang saya mau
dan suatu hari
di situ pula saya
menyadari bahwa di sini bukan tempat saya
apapun alasannya.

Rumah,
kamu sedih nggak sih?
Apa kamu akan menganggap itu sebagai kewajaran?
Ada masanya anggota keluargamu akan pergi
untuk alasan apa pun?
Ataukah,
untuk selamanya, rumah akan tetap menjadi rumah?

Rumah, kalo saya, kok, sedih ya.
:(

DREAM Unlimited, LEARN the Unexpected, ACT Unconditionally

Comments