Jakarta - My New Home

Seumur-umur 22 tahun hidup, pengalaman meninggalkan rumah paling lama itu ketika pertengahan tahun 2007 saya mengikuti study tour di Taiwan selama 3 minggu. Udah. Selain itu, 'meninggalkan' rumah dan orangtua paling banyak sekitar 1 minggu, biasanya travelling bareng temen. Selama travelling, saya selalu tergolong jadi orang yang praktis. Bawa jeans panjang paling banyak 2 pcs, sisanya celana pendek. Begitu juga dengan sepatu dan tas. Paling 1 sepatu dan 1 sendal, demikian dengan tas. Eh kepergian kali ini beda. Karena dihitung untuk pergi sekitar 1,5 tahun, apalagi dengan tujuan utama kuliah, yang notabene harus berpakaian sopan (celana panjang dan sepatu tertutup), otomatis celana panjang kudu bawa cukup banyak, sepatu jg kayanya g cuma 1 aja. Jadilah saya pergi membawa koper guedeeee seberat 20kg lebih. Belum termasuk embel2 kardus2 ini itu yang dipaketkan. (oh tentu tidak lupa si Taylor donkk) :D


Tentang tempat tinggal mungkin sudah saya singgung dikit di posting beberapa bulan lalu. Setelah cerita unik yang terasa kaya kebetulan, saya akhirnya memutuskan untuk nge kos di rumah Stefina di kawasan Serpong, Tangerang. Well, emang sih saya kuliahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Tapi dengan pertimbangan lingkungan rumah yang nyaman, udah cukup kenal dengan penghuninya, dan juga jarak rumah-kampus (26 km) yang masih bisa saya tempuh dengan mobil, meski biaya tol pulang-pergi nya bikin mendelik, ya akhirnya saya bulatkan tekad dan pipi untuk tinggal di rumah ini. :D

Rumah dan Lingkungan
Rumah Stefina tergolong mungil. Bangunan semi-modern, 2 tingkat, 4 kamar tidur (2 di atas dan 2 di bawah), serta 2 kamar mandi (1 di atas, 1 di bawah). Sisanya standard, dapur, garasi, ruang tamu, tempat jemuran, dan sudut piano :D. Meski mungil, bangunan yang masih baru, penataan yang rapi, bersih, dan juga praktis bikin rumah ini jadi perfect buat saya untuk kos. Dari dulu saya memang mendambakan model rumah mungil, tingkat dua, dan kamarnya berlantai kayu. XD Well, itu semua saya dapatkan di sini!
tingkat dua yang menjadi area saya :D
 
Bisa dibilang ini pengalaman pertama saya juga tinggal di area perumahan. Sebelumnya saya pernah tinggal di ruko, dan terakhir di jalan raya yang keduanya sama bisingnya karena menghadap jalanan dan agak kurang 'privasi.' Nah rumah kos saya ini terletak di perumahan Alam Sutera yang terbagi dalam puluhan cluster. Cluster tempat tinggal saya adalah cluster Elok. Seneng banget di area perumahan ini. Jalan akses utamanya gede dan asriiiii, sedangkan komplek saya sendiri cukup mungil dan bisa dibuat jogginggg kannnn!!!! :D *itu juga yang pengen saya lakukan dari dulu, jogging di komplek! Kalo di jalan raya dulu, mana bisaaaa.....

Fasliitas-fasilitas juga udah cukup komplit. Supermarket, mini market, toko obat, area restoran, rumah sakit, pom bensin, akses jalan tol, akses ke BSD city, semuanya ada di sini. Dan yang terakhir: area Serpong ini gak sesumpek Jakarta! Sungguh, nggak ngerasa kayak tinggal di lingkungan yang sumpek! Bahkan di sini lebih asri dan gak sebising di rumah saya di Surabaya. :D Cuma ya itu, mungkin kalau mau main ke Jakarta, ya harus mau berjuang lewat tol dsb. Well, ada plus minus dari semua opsi kan, dan buat saya, pilihan saya so far adalah pertimbangan terbaik dari unsur-unsur yang saya butuhkan memang.

 
Kamar
green corner (me), orange corner (her)
Nah, awalnya, saya dan Pao,masing-masing akan menempati 2 buah kamar yang ada di lantai 2. Namun karena satu dan lain hal, pemasangan AC di kamar 'hijau' yang hendak saya tempati masih ditunda dulu, sehingga saya dan Pao share di kamar 'putih' ini dulu. Dengan lantai kayu (lantai kamar idaman saya!), nuansa perabotan khaki dan coklat, saya udah seneeeng dan merasa nyamaaan banget sama kamarnya. Karena share kamar, tentunya perabotan juga di share donk. Lemari baju, tempat gadget, termasuk kamar mandi. Seneng juga saling memahami kebiasaan satu sama lain, termasuk berbagi tempat untuk menyimpan dan mengatur barang. :D Pengalaman sharing kamar dengan kakak selama hampir 20 tahun ternyata cukup berguna juga. 



Housemate
Paolina n Stefi
Stefina, pemilik rumah.
Saya sudah kenal dia dari hmm, semenjak kelas 6 SD, alias...10 tahun yang lalu ketika jaman les piano. Kurang lebih saya ngerti anggota keluarganya serta perjalanan hidupnya. :D Meski lebih muda dua tahun, bagi saya, Stefina merupakan sosok wanita yang dewasa, mandiri, tahan banting, dan pantang menyerah. Beranjak dewasa, kita juga sama-sama beberapa kali sharing dan terus update tentang perkembangan passion hidup kita. Belakangan, hal-hal 'private' pun kita juga beberapa kali saling share. :) Tapi tentunya, topik musik memang terus menjadi bagian yang ga bisa terpisahkan dalam pertemanan kita. Lucu juga sih, akhirnya kok ya saya justru bisa milih serumah sama teman yang udah sekitar 1 tahun gak kontak, eh nyambung juga. :D Tapi seneng banget, bisa serumah dengan Stefi yang mahasiswi sekolah musik. Kalo biasanya, temen-temenku yang anak musik pindah ke luar kota atau luar negeri, ujung-ujungnya ga pernah main gara-gara kehilangan influence dan teman main, saya yakin ini gak bakal gitu. :D
Si Stefi Latian Piano, influence musik saya tiap hari nih.. :)

Paolina, housemate, roomate sementara
Nah, kalau Pao mungkin ga usah nanya lagi. Saya mungkin kenal dia ga selama kayak kenal Stefi. Saya kenal Pao dari SMP 3 alias umur 15 tahun an. Ya berarti, 7 tahun an lah. Waktu itu kita sekelas dan ya memang sekelasnya cuma waktu itu aja. -.- Hahahaha.. Kita sama-sama udah punya temen main sendiri-sendiri waktu saling kenal. Jadi kayanya berteman ya cuma karena sekelas aja. Di luar itu, biasanya kita main dengan temen-temen sendiri. Cuma saya inget, saya bisa cocok dengan Pao karena kita sama-sama sedang awal-awalnya doyan basket, trus juga membahas komik detektif Conan. Masuk SMA, kebersamaan kita berkembang dari masuk organisasi Mandiri, ikut beberapa kepanitiaan, tetep ikutan basket, jadi tim di beberapa lomba. Sifat Pao yang bertolak belakang sama aku, namun dengan persamaan pola pikir dalam berbagai hal mendasar dalam kehidupan, bikin saya merasa cocok banget sama dia. Later, meski jurusan kampus kita beda, saya Ikom dan dia DKV, kita masih sering pergi, kumpul, bahkan bikin bbrp small project bareng. Akhirnya, ketika saya memutuskan s2 MM di prasmul, Pao yang sedari dulu juga ada interest belajar di bidang ini, memutuskan untuk ikut bergabung. Demikian juga ketika memilih tempat tinggal. :)
  
The good you do today, will often be forgotten. Do good anyway.

Comments

  1. Taylor siapa, Len?
    hehehe...
    kamarmu asik bgt tuh kye... ^^

    ReplyDelete
  2. It kinda feel nice to get a little update of your new life in Jakarta, Len... Take care... December's coming soon.

    ReplyDelete

Post a Comment

thanks!