Housemate

Seriously, saya jadi belajar banyaakk hal ketika mulai merancang-rancang persoalan akomodasi ketika saya akan di Jakarta nantinya. Nah, sekedar info, selama kurang lebih 1,5-2 tahun di Jakarta, saya secara istilah memang bakal nge kos di rumah seorang teman SMA saya yang bernama Stefina (kayaknya namanya akan banyak menghiasi post-post saya nanti di Jakarta :D). Tapi pada prakteknya, lebih mirip house sharing gitu deh. Selain Stefi, salah seorang sobat plek saya, Pao, juga 90% bakal tinggal bareng juga di sana (10%nya belum pasti karena masih nunggu kepastian pengumuman penerimaan dari uni nya).

Nah, dari sepanjang perjalanan persiapan rumah-rumahan ini... buanyak gesekan yang bisa kecil bisa besar yang akhirnya membuat saya belajar tidak kalah buanyaaak... bahwa:
1. tinggal serumah (dalam waktu cukup panjang, bukan sekedar kayak travelling bareng) dengan orang baru, itu tidak sesederhana yang disangka. Sekalipun orang baru itu mungkin bukan orang baru dalam kehidupan kita, dan sudah kita kenal cukup bahkan sangat dekat. Penyesuaian akan banyaaaak dibutuhkan di sini.

2. Selain masalah orang yang akan tinggal bareng, urusan rumah-rumahan itu ternyata juga cukup banyakk.. Jika dibredel satu-satu, memang membutuhkan kecermatan dan kemandirian! Listrik, air, bersihin rumah, makan, cuci baju, setrika, urusan kamar sendiri, dll dll... Lalalalalaa....

Nah, padahal ini baru teman serumah loh... Dalam artian, ikatannya cuma ya sejauh itu. Kita masih tinggal di kamar yang berbeda, tetap bisa punya privasi sendiri-sendiri. Saya gak bisa bayangin loh, gimana ya yang namanya pernikahan itu nantinya. Tinggal serumah, sekamar, semuanya jadi satu. Privasi pun jadi satu.
Terus, menyesuaikan diri dengan begitu banyaaaaaak kebiasaan-kebiasaan kecil yang wajar jika beda itu gimanaaa yaaaa...
Ok lah, kalau cuman housemate, nomer 1 range tinggal bareng bukan untuk selamanya, lagian masalah persepsi ikatan 'dia memang cuma housemate saya' itu bikin kita lebih mudah untuk mewajar-wajarkan perbedaan yang mungkin susah diterima. Tapi kalo life partner? Kan gak bisa gitu.
Ya yang jelas, tinggal serumah itu beneran bisa bikin 'belang' orang keliatan semua. Egois-egoisnya, jorok-joroknya, manja-manjanya, tanggung jawabnya, dll dll nya.. At the end, i think i'll learn lot of thingsssss from here. :D

The good you do today, will often be forgotten. Do good anyway.

Comments