An Inspiring Nite with Dad's Colleague

Awalnya saya berpikir, ini hanya makan malam bersama kolega bisnis Papa saya, seperti biasanya.
Paling hanya basa-basi dunia bisnis. Saya lebih banyak terdiam, ngoceh dengan kakak atau adik. Sedangkan para tetua bisnis itu asyik berbicara sendiri sambil melakukan pendekatan-pendekatan untuk melancarkan hubungan bisnis mereka.
Kakak saya yang sudah menemui kolega sepasang suami istri domisili Jakarta ini sempat mengatakan bahwa mereka kolega yang cukup asyik dan sangat mau belajar. Ternyata, setelah bertemu, mereka memang tampak begitu ramah, open minded, dan benar, sangat tertarik untuk terus belajar hal baru. Si cowok, ternyata merupakan warga kelahiran Malaysia dan besar di Singapore. Urusan bisnis pun banyak dilakukan pergi-pulang Singapore. Sedangkan si cewek, istrinya, asli Medan dan besar di Jakarta. Sepertinya ia juga sempat sekolah di Singapore, dari sana mungkin keduanya bertemu. Si cowok tipe orang marketing yang suka cerita, ngobrol dan bertukar pandangan dengan orang baru. Sedangkan si cewek tipe pendengar yang cerdas. Pasangan yang asik sih.

Namun, hal yang paling menarik dari sederetan topik pembicaraan tadi, dan membuat saya *nyaris tidak bisa tidur sampai sekarang adalah, ketika si kolega cowok, Calvin mulai menanyakan tentang bidang kuliah saya sekarang.

C: Ambil kuliah apa nih?
V: Ilmu Komunikasi
C: Oh, kayak PR Communication gt ya?
V: Iya semacam itu, tp saya lebih fokus ke journalism nya.

*lantas Papa saya menyahut, "Ya.. paling jelek jadi MC ato wartawati lah.."
---> itu jawaban orang berpikiran kuno  nan dangkal yang paling saya benci! -.-

eh tiba-tiba saja si Calvin tambah justru mulai ngoceh berbagai kisah nyata tentang orang-orang berlatar belakang dunia media yang sekarang sukses berbisnis berbagai produk. Mulai dari mantan jurnalis (yang punya banyak teman dunia media) yang sukses memasarkan produk tonic rambut Phyto berbekal kepintarannya berkawan dan berkolaborasi dengan orang media. Ada juga kisah tentang www.cozycot.com, website terbaik di Singapore untuk acuan lifestyle wanita. Oh ya, kedua kisah sukses orang media tersebut, semua pelakunya adalah: Wanita! :D Dengan penuh semangat, Calvin memaparkan bahwa dunia marketing produk jaman sekarang tidak bisa lepas dari dunia media. Ke depannya, branding produk tidak bisa mentah-mentah lewat iklan, tapi juga lebih efektif masuk secara halus lewat strategi komunikasi PR.

Dari sana saya bisa melihat, orang-orang 'luar' ini benar-benar bisa melihat, bahwa studi media itu tidak berujung hanya jadi wartawan, kameramen, ato presenter. Mereka mengerti kekuatan media, bagaimana bermain dengan media untuk kemajuan produk bisnis mereka, dan bagaimana studi media itu sesuatu yang juga punya equity dengan studi tipikal manajemen bisnis.

Singkat cerita, malam ini benar-benar memberikan pencerahan bagi saya, bahwa, INI LHO JALAN NYATA yang bisa menghubungkan kerjaan keluarga saya dengan apa yang menjadi passion saya. Akhir-akhir ini, saya begitu dihadapakan pada dilema tersebut. Saya ingin mengejar passion hidup saya,
di sisi lain, saya juga sangaaat ingin memberi kontribusi bagi perusahaan yang selama ini membesarkan saya hingga hari ini. Satu hal yang luar biasa lagi, saya berharap dan yakin bahwa sedikit banyak, perbincangan Calvin dengan papa saya akan membukakan pemikiran dan persepsinya tentang masa depan bidang media.

Saya bener-bener nggak nyangka bahwa malam ini akan menjadi begini berkesannya. Thanks Daddy for that surprising moment. I know, I will see and experience the wider and cooler things ahead. :) I've come this far because of YOu, and I believe, I'll finish that clear, still with You!

I Can't wait welcoming the new step of my journey!

The good you do today, will often be forgotten. Do good anyway.

Comments