3,5 tahun perkuliahan sudah kulalui
banyak hal yang sudah terjadi
banyak pelajaran yang bisa dipetik
Terlepas dari hal-hal akademis,
berikut adalah sederetan pelajaran non-akademis
yang kuperoleh di luar ruang kelas, yaitu:
Pembelajaran yang nilainya melebihi angka 90, alphabet A, atau indeks prestasi 4!
1. Case: Susah cari teman yang cocok? I mean, Bukan hanya teman yang cocok untuk haha- hihi. Bukan teman yang hanya untuk diomongin baik-baik di depan (trus nggosip2 dw di belakang). Bukan hanya teman untuk rasan2 hal buruk orang lain (include dosen, sistem kampus yang ribet, dll dll). Tapi juga partner untuk kerja tugas, ngomongin tanggung jawab kuliah sebagai mahasiswa. Berbagi u/ masalah pribadi, having fun, sampe belajar mengenal satu sama lain dengan fair lewat konflik yang sehat.
What I've Learned (WIL):
Masuk ke sebuah dunia dengan latar belakang kultur dan sosial yang beda sama yang biasanya aku hadapi emang sempat bikin aku culture shock. Untuk pekara cari teman juga begitu. Dan, ketika aku berhasil menemukan someone yang click, ak jadi sangat bisa menghargai perbedaan yang ada. Ternyata, untuk menjadi cocok, kita beneran g perlu sama persis. At the end, aku jadi sangat bersyukur bisa bertemu teman yang komplet. Baik urusan kampus, ngobrol2 g jelas, ngobrol2 serius, sampe having fun. And believe me.. They are enriching myself! Teman-teman baik ku di kampus Ada yang datang dari agama yang berbeda (Isla, Budha), suku yang sangat berbeda (Mix Indo-Chinese, Batak), dan juga style yang sangat berbeda (ala model, ala preman, semuanya ada!) :)
2. Case: Ada teman yang selama ini sudah kita support, bantu dengan tulus.. Tiba-tiba ngomong hal yang gak jelas faktualitas nya di belakang kita. Dan karena topiknya adalah gossip empuk, habis deh dilahap sama temen-temen lain.. Yang efek akhirnya.. bikin pandangan orang akan saya jadi negatif.
WIL: Belajar apa itu yang namanya ketulusan. Gak menghitung atau menuntut balik apa yang sudah aku beri. Dan belajar tetep mau memberi (dengan ketulusan) meski tau dia udah bersikap nggak banget sama aku. And the precious one is.. I've learned to know who my 'persons' are. Siapa orang-orang yang tetap mengerti diriku luar dalam. Bahkan, tanpa pembelaan dariku. And by that, i know how precious they are in my life. :)
3. Case: Bertemu dengan teman yang baru aja ketemu. Sepintas kita kelihatan sangat cocok. Beberapa saat kemudian, sebuah sumber terpercaya mengatakan hal-hal sangat mengejutkan tentang dirinya. Bingung, antara merasa dimanfaatkan atau tidak?
WIL: Meski awalnya saya sempat bimbang mempercayai dia. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk memberi setulus yang saya bisa. Artinya, betul-betul tidak mengharap feedback apa pun. Dia balik baik oke, dia ternyata tidak sebaik itu, ya urusannya... Dan ternyata.. Saya sangat bersyukur boleh menjadi sahabat bagi dia, hingga hari ini. Jika hari itu, saya memutuskan untuk menjauhinya, gak tau deh akan jadi apa. Bisa menyesal mungkin saya.
4. Case: Seorang teman terlibat dalam intrik antara family & love super complicated. Menyaksikan drama yang begitu heboh, dan saya, menjadi salah satu saksi kunci yang penting.. Rasa-rasanya seperti mimpi. Sedikit merasa useless dan powerless karena kayaknya g bisa ngasi solusi apa-apa. Latar belakang kita beda, dan saya g pernah merasakan sedikit pun masalah-masalah seperti itu.. So all i can do is listen and pray for her.
WIL: Melihat kehidupan 'keras' di sekitar orang-orang terdekat saya, jadi tersadar, bahwa lingkungan saya yang terdahulu terlihat begitu nyaman dan indah. Pastinya, saya jadi sangat bersyukur dengan keluarga yang saya punya sekarang, dengan segala ketidaksempurnaannya. Bersyukur buat kesempatan dan kebebasan yang saya miliki. Dan bersyukur, saya boleh menjadi teman dan kekuatan bagi dia.
The good you do today, will often be forgotten. Do good anyway.
banyak hal yang sudah terjadi
banyak pelajaran yang bisa dipetik
Terlepas dari hal-hal akademis,
berikut adalah sederetan pelajaran non-akademis
yang kuperoleh di luar ruang kelas, yaitu:
Pembelajaran yang nilainya melebihi angka 90, alphabet A, atau indeks prestasi 4!
1. Case: Susah cari teman yang cocok? I mean, Bukan hanya teman yang cocok untuk haha- hihi. Bukan teman yang hanya untuk diomongin baik-baik di depan (trus nggosip2 dw di belakang). Bukan hanya teman untuk rasan2 hal buruk orang lain (include dosen, sistem kampus yang ribet, dll dll). Tapi juga partner untuk kerja tugas, ngomongin tanggung jawab kuliah sebagai mahasiswa. Berbagi u/ masalah pribadi, having fun, sampe belajar mengenal satu sama lain dengan fair lewat konflik yang sehat.
What I've Learned (WIL):
Masuk ke sebuah dunia dengan latar belakang kultur dan sosial yang beda sama yang biasanya aku hadapi emang sempat bikin aku culture shock. Untuk pekara cari teman juga begitu. Dan, ketika aku berhasil menemukan someone yang click, ak jadi sangat bisa menghargai perbedaan yang ada. Ternyata, untuk menjadi cocok, kita beneran g perlu sama persis. At the end, aku jadi sangat bersyukur bisa bertemu teman yang komplet. Baik urusan kampus, ngobrol2 g jelas, ngobrol2 serius, sampe having fun. And believe me.. They are enriching myself! Teman-teman baik ku di kampus Ada yang datang dari agama yang berbeda (Isla, Budha), suku yang sangat berbeda (Mix Indo-Chinese, Batak), dan juga style yang sangat berbeda (ala model, ala preman, semuanya ada!) :)
2. Case: Ada teman yang selama ini sudah kita support, bantu dengan tulus.. Tiba-tiba ngomong hal yang gak jelas faktualitas nya di belakang kita. Dan karena topiknya adalah gossip empuk, habis deh dilahap sama temen-temen lain.. Yang efek akhirnya.. bikin pandangan orang akan saya jadi negatif.
WIL: Belajar apa itu yang namanya ketulusan. Gak menghitung atau menuntut balik apa yang sudah aku beri. Dan belajar tetep mau memberi (dengan ketulusan) meski tau dia udah bersikap nggak banget sama aku. And the precious one is.. I've learned to know who my 'persons' are. Siapa orang-orang yang tetap mengerti diriku luar dalam. Bahkan, tanpa pembelaan dariku. And by that, i know how precious they are in my life. :)
3. Case: Bertemu dengan teman yang baru aja ketemu. Sepintas kita kelihatan sangat cocok. Beberapa saat kemudian, sebuah sumber terpercaya mengatakan hal-hal sangat mengejutkan tentang dirinya. Bingung, antara merasa dimanfaatkan atau tidak?
WIL: Meski awalnya saya sempat bimbang mempercayai dia. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk memberi setulus yang saya bisa. Artinya, betul-betul tidak mengharap feedback apa pun. Dia balik baik oke, dia ternyata tidak sebaik itu, ya urusannya... Dan ternyata.. Saya sangat bersyukur boleh menjadi sahabat bagi dia, hingga hari ini. Jika hari itu, saya memutuskan untuk menjauhinya, gak tau deh akan jadi apa. Bisa menyesal mungkin saya.
4. Case: Seorang teman terlibat dalam intrik antara family & love super complicated. Menyaksikan drama yang begitu heboh, dan saya, menjadi salah satu saksi kunci yang penting.. Rasa-rasanya seperti mimpi. Sedikit merasa useless dan powerless karena kayaknya g bisa ngasi solusi apa-apa. Latar belakang kita beda, dan saya g pernah merasakan sedikit pun masalah-masalah seperti itu.. So all i can do is listen and pray for her.
WIL: Melihat kehidupan 'keras' di sekitar orang-orang terdekat saya, jadi tersadar, bahwa lingkungan saya yang terdahulu terlihat begitu nyaman dan indah. Pastinya, saya jadi sangat bersyukur dengan keluarga yang saya punya sekarang, dengan segala ketidaksempurnaannya. Bersyukur buat kesempatan dan kebebasan yang saya miliki. Dan bersyukur, saya boleh menjadi teman dan kekuatan bagi dia.
The good you do today, will often be forgotten. Do good anyway.
hayo ditunggu part slanjutnya...
ReplyDeletenti aku buat posting... what i've learned from you d :p
haha.. udah siap kok part berikutnya.. habis ini ak post dehh...
ReplyDeletewakakkaka... sungguan lo ya post en nanti topik itu!