" Safe Decision = Real Dreams?"



Hari ini Jumat, 13 Juni 2008
Salah satu hari yang dapat kulalui dengan bangga. Setelah lembur beberapa malam.
Dan harus dibayar mahal (ketiduran sampe lupa komsel... duh.... so sorry)
Hahahaha...benere bukan ini yang pengen aku tulis...this is just intermezo...yang nggak nyambung dan murni keegoisan penulis...(blog ku... karep karepku toh yo...hoho)

So the point is... tadi pagi saya mengalami sebuah kejadian yang membuat kepikiran sampe sekarang. Setelah menyelesaikan ujian akhir semester (UAS) pertama tadi pagi, keluar dari kelas, saya ketemu sama salah seorang dosen jurnalistik saya, Bu Fanny LEsmana.

Tiba-tiba aja dia nanya, "Valen, habis ini ambil konsentrasi apa?"

Aku bilang, "CC (Corporate Communications), BU."

Trus dia jawab," Hmm... kenapa masuk CC? Saya merasa kamu cocok di jurnalistik."

And then... dia bilang, dia ngrasa kalo aku ini kentara banget, cocok sama dunia jurnalis. Hoho.. supaya g semakin banyak orang konsultasi dan minta diramalin masa depannya dia menambahkan statement bijak ' saya bilang ini tanpa bermaksud menerawang masa depan kamu , lho'. Trus saya mulai nanya2 ttg prospek kelanjutan konsentrasi jurnalistik d petra, pengalaman n karir dia di dunia jurnalis, dll. Anyway, thx so much for the statement, the question, and the life story bu!

Actually, pergumulan memilih penjurusan ini udah pernah n sering aku pikirkan sebelumnya. Sedikit aku kasih gambaran. Penjursan yang aku bingungkan ini ada 2 macem:
1. Corporate Communications: membahas tentang dunia ke PR (PUblic Relations)an.
2. Jurnalistik: Ini jelas-jelas tentang dunia jurnalistik yg kental dg tulis-menulis.

Oke.. dari dulu inilah pertimbanganku terhadap dua penjurusan ini.

CC
sisi plus:
1. Ada nyerempet2 bisnis, ya.. lumayan ok lah dipelajari bidangnya
2. Ortu ga mungkin protes, ini bidang yang sangat 'umum'
3. Temen-temen banyak yang masuk sini... dari satu angkatan, isa-isa separuh (sektiar 75 orang) masuk sini...
4. Bidang kerja cukup luas.. kalo mau buat cari pengalaman.. ya... dikit2 pasti dapet lah kerjaan

sisi minus:
1. Boring benere, teori tok.
2. Aku loh g minat blas jadi PR... Dari dulu g pernah membayangkan jadi seorang PR

Jurnalis
Sisi plus:
1. benere, kalo dipikir2 bagaimanapun juga, kalo berkaitan dengan dunia media, aku selalu enjoy. Contoh: Magang kali ini, aku ambil PR, toh juga buntut2e aku ambil penelitian website perusahaan... Media lagi deh.

Sisi minus:
1. Bidang ini kontroversial lah.. untuk anak orang yang sudah mapan, pedagang, and so on... Bidang ini masih dianggep kerja berat, ongkos kecil de el el de el el... Jadi, memang orang tua belum tentu menyetujui kalo masuk bidang ini.
2. Temen-temen sepanjang perjalanan 4 semester kayake paling banyak cuma 10 orang
3. Agak bingung dengan lapangan kerja nya... Kayak e kok media yang 'asik-asik' pada ke Jakarta semua.. Lagian.. belum ada mimpi jelas mau kayak apa di dunia ini nantinya...

Kesimpulan:
Secara minat, jelas jurnalistik lebih jadi minatku. Dari dulu aku juga tau itu. Cuma, waktu itu dengan segala pertimbangan aku pilih CC. Buat aku soalnya, misalnya pada akhirnya pun aku minat sama Jurnalistik, aku bisa pelajari secara otodidak kok. Mending aku ambil CC, supaya bisa dapet ilmu lain. Dan tanapa disadari, sebenarnya, alasan tersembunyi yang cukup kuat adalah "ini keputusan yang aman."

Kalo dipikir-pikir, misalnya selama ini orang nanya: "Pengennya kerja di bidang apa?"
Aku slalu jawab "pengennya sih di dunia media."
Aku g pernah blas tuh jawab, "Jadi PR."
Kalo emang aku enjoy jurnalistik, aku suka jurnalistik, why not aku ambil itu? Oke lah, ngga usah ngomong bisa belajar oto didak dll. Menurutku emang, semua hal kalo kita emang niat bisa diotodidak in. Ga pake sekolah juga bisa. Itu konteks yang lain. Sekarang yang terpenting adalah apa yang sebenarnya jadi minatku.
Dipikir-pikir kalo aku masuk CC (dengan segala dalih-dalih aman ku) sekalipun aku tau apa yang benere aku minati, yang bakal aku sesali adalah, waktu yang terbuang.
That's it.

Aku percaya masuk jurusan apa pun lah, pasti aku bisa belajar n dapet sesuatu.
But, deep down in my herat, i know also that Doing what you are comfortable with is soooo nice!

Selama ini, pekara omongan n anggapan miring orang aku g pernah ambil pusing. Yang penting adalah aku tau apa yang mau, n aku mau lakuin itu. Lama kelamaan orang bakal ngeliat sendiri. i enjoy whatever i do! And that's the point!
Entah gimana... yang jelas, aku hampir-hampir melupakan prinsipku itu.

Sekali lagi, menghadapi realitas dan mengejar mimpi itu memang kadang-kdanag jadi hal yang berlawanan. Tapi aku yakin kok, keduanya itu bakal saling melengkapi n bikin aku jadi belajar buanyak hal.
Sekarang sih, aku belum bilang pasti dengan gagahnya: Aku MAsuk Jurnalistik karena aku suka. Titik.

Hmm...nggak kayak gitu deh. PAstinya aku juga harus punya rencana n bayangan. MAu dibawa ke mana setelah masuk situ. Terlebih lagi, seperti yang aku bilang. Ini bidang cukup sensitif n kontroversial. Banyak yang harus dipersiapkan, terutama dari diriku sendiri.

first, emang aku mau make sure rencana ke depanku. Paling ga, permasalahan ortu sangat terkait dg ini. Aku percaya lah kalo aku punya visi yang oke n realistis tentang keputusanku memilih bidang ini, ortu pasti juga pasti bisa ngerti. Basically, they just want the best for their children.

So..hari ini jadi hari yang cukup penting, di mana aku sekali lagi, memikirkan tentang salah satu arah hidupku.
Aku ngga ngerti ini keputusan kecil ato besar.
Yang aku tau ini menentukan hal besar dalam hidupku.

Never release your dream!
Let's reach our dreams together!

Comments

  1. nah, bingung ya??
    kamu dulu di mandiri kan? huehehe..sama!
    it means, emang sudah minat di jurnalistik dr dulu kan?
    ya, memang sih dunia jurnalistik masih dipandang sebelah mata di Indo. tp, trust me...i really hope that i can totally be a journalist!
    so, the desicion is yours, but i tell you smthing: journalistic is fun!!!

    *jelas, dosen jurnalistik gitu loh!*
    hueheheh

    ReplyDelete
  2. i've already got my decision!
    viva journalistic!

    yea, after thinking a couple times, my past speaks louder than i've thought.

    ReplyDelete

Post a Comment

thanks!