Hanya Ingin Mencinta dan Dicinta, Sebuah Hipotesa Amatir.

Apa sih yang dipikirkan seorang anak
ketika beranjak dewasa
ketika mengalami perubahan secara alamiah
ketika 'alamiah'nya dia bertentangan
dengan 'kodrat alamiah' konstruksi masyarakat

'mengapa saya beda', begitu mungkin jawaban yang selalu ia ingin temukan.

Adakah sosok yang mampu 'membimbing'
itu pasti ditemui
dalam setiap perjalanan setiap manusia
yang dilayakkan mendapat kesempatan
menjadi 'beda' tersebut?


Apa lantas sebaliknya,
dunia seakan berhak mencabut akar-akar alamiah 'beda' itu
atau dengan semena-mena menyejajarkan
'beda' selayaknya ketidaknormalan yang sepatutnya dikarantina
dan harus dinormalisasikan
'lalu apalah artinya dilahirkan menjadi beda jika harus dikebiri menjadi seragam'

beda adalah identitas
identitas adalah keunikan dari pencipta
mau ke mana adalah pilihan hidup
pilihan hidup adalah panggilan hati terdalam
yang sayangnya kerap tercemar oleh
penyeragamana massal keegoisan konstruksi manusia

benar-salah susah ditakar
wajar-aneh susah diukur
kodrati konstruksi susah ditarik ulang
tapi bukankah untuk 'mau memahami'
tidak perlu susah-susah diperdebatkan

karena manusia,
mungkin
pada dasarnya

hanya ingin dipahami
dan berusaha memahami

hanya ingin ada yang paham
dan mau mendengarkan

hanya ingin mencinta
dan dicinta.

Karena manusia itu, makhluk yang penuh pemahaman
dan cinta kan?

DREAM Unlimited, LEARN the Unexpected, ACT Unconditionally

Comments

Post a Comment

thanks!