Di tengah kota besar ini,
berkecamuklah harapan,
impian, dan ambisi
setiap manusianya.
Senjata andalan
Ini yang kupunya
Kepunyaanku
satu-satunya.
Pengharapanku.
Untuk sukses.
Untuk pencapaian.
Untuk menjadi
seseorang
Untuk, Bahagia?
Aku kuat.
Aku bisa melakukan semuanya sendiri.
Aku bisa karena aku berjuang.
Itu yang biasa kulakukan.
Itu terbukti.
Tidak bisa gagal. Tidak boleh gagal.
Cuma ini satu-satunya peganganku.
Tidak boleh kelihatan gagal.
Aku kuat.
Tidak ada yang mengerti aku.
Biar.
Ini duniaku. Penuh dengan benteng.
Penuh dengan lapis-lapis topengku.
Biar.
Selamanya aku sendiri.
Engkau tidak mau mengerti,
Biar.
Engkau hanya mau manfaatku,
Biar.
manusia itu oportunis.
Apa itu sahabat aku tidak perlu.
Tapi, mengapa ini beda.
Dia bisa mengerti aku
satu-satunya
hanya ini
aku tidak pernah merasa senyaman ini
dia mengerti aku
tapi
mengapa
dia juga mengecewakanku
dia tak sempurna
dia hanya manusia
aku kompleks
dia kompleks
aku ingin dimengerti
dia tak mau mengerti
Biar. kah?
Kali ini
Biar kah?
inikah semuanya?
*******
P.S. this is the new world i am facing in.
Now.
And i can't be thankful more.
For knowing You, already.
Thank you Daddy, true friends, and anybody that've been my backup.
Beyond all of these city's complexity, i simply find a sincerity.
And still learn to spread that.
Always.
We can't live alone.
I am not tough.
I am not strong.
If i just do all these things alone.
You are my strength.
And i don't care what people said about me. About my fragileness or toughness.
What You said about me.
That's matter at all.
DREAM Unlimited, LEARN the Unexpected, ACT Unconditionally
Comments
Post a Comment
thanks!