Thanks God I'm that 1% (part 2)

I am a Very Good Woman and Made for Good Purpose

Lewat serangkaian proses yang terjadi dalam hidup saya, akhirnya ini sebagian hal yang bisa saya simpulkan:

I AM VERY GOOD
Di hari ke enam, Tuhan cuma buat dua macam manusia: pria dan wanita. Dan saya diciptakan sebagai seorang wanita yang 'very good.' Sangat baik. Bukan 'salah' cipta, 'salah' menakar hormon testoteron, atau 'terpeleset' merangkai kromosom X
dan Y.. Saya diciptakan seperti ini karena DIA memang ingin menciptakan saya menjadi seperti ini.

I AM CREATED FOR A GOOD PURPOSE
Ok. Betul saya mengerti bahwa saya ini ciptaan yang sangat baik. Betul saya paham bahwa masa lalu dan karakter 'tomboy' ini ada pada saya demi sebuah rencana
dan goal yang baik.

Selain itu, Saya menyimpulkan bahwa secara esensial, wanita harus memiliki sifat tunduk pada suami dan lemah lembut.Oke. Saya paham cewe itu kudu tunduk dan lemah lembut. Keduanya bicara pekara sikap hati. Bukan berarti hobi angguk2 dan lemah gemulai.

THe Reality
Prinsip-prinsip utama itu sangat bisa saya terima. Tapi masalahnya dunia ini punya patokan dan pandangan sendiri. Dunia ini punya standard sendiri. Bahwa ke-
wanita-an itu (selain secara biologis) secara tidak langsung telah dimateraikan dalam konferensi budaya dengan kriteria yang tidak ter-set (bukan tidak ada)
secara naturaliah dalam diri saya....(semoga yang membaca paham kata-kata ini).Saya tetap bisa menjadi diri sendiri dan tidak peduli dengan dunia. Tapi tetap saja saya merasa tidak adil. Ngapain juga menciptakan ciptaan kayak aku kalau ujung2nya aku harus jadi seperti kriteria itu?
Ya langsung aja toh buat aku menjadi ciptaan lemah gemulai (baca: yang katanya kalo ketawa mesti mingkem :p), gemar menjahit memasak dan mencuci, sensitif (baca: cepet nangisan), dependent ('agak' suka minta tolong biar g keliatan bisa semuanya sendiri, padahal katanya wanita itu penolong.. nah lho?) , polos (baca: agak bodoh-bodoh biar kaum cowok terlihat lebih superior), dll dll...

So Do I Love Myself as I Am?
Nyatanya,

- saya tidak pernah menyesal suka warna ijo ketimbang pink. :P
Karena:
saya jadi 'berkarakter.' Hingga sekarang ijo menjadi salah satu trademark saya. Coba kalau saya suka pink, itu juga kesukaannya si A, B, C, D, dan E. Dalam dunia
bisnis, salah satu kesuksesan itu tidak hanya terletak dari kualitas produk, tapi juga kekuatan brand awareness nya. Nah, dalam hal ini, brand awareness publik terhadap warna kesukaan saya sudah cukup kuat, lho. :p

- saya tidak pernah menyesal menghabiskan masa-masa SMA dengan aktif berorganisasi dan bergabung di tim basket ketimbang shopping dan hangout ala socialite bersama geng popular.
Karena:
Hari-hari ini saya belajar banyak sekali lewat pengalaman aktif mengikuti berbagai hal tersebut semasa SMA. Coba jika dulu saya lebih suka nongkrong dan hobi shopping such as those ordinary girlie girls.. today i won't be able to be here.

- saya tidak pernah menyesal jadi cewek yang effortless maintenance.
Karena:
Karakter itulah yang menjadi salah satu faktor penentu mengapa saya menyukai apa yang saya lakukan sekarang: bekerja di dunia media yang butuh kesigapan dan penuh
interaksi.

At the End, I'm Still a Female
Well, saya tidak pake kata girl ato woman karena itu sepertinya berhubungan dengan kedewasaan seseorang. Female/cewe rasanya lebih netral karena saya sendiri
mengkategorikan diri saya dalam masa peralihan dari girl menuju woman. Dengan begitu banyak argumen pribadi saya terhadap gambaran seorang cewe, kesan saya terhadap
mainstream female sangatlah jelek. Khususnya dari segi penampilan. Saya sebel banget kalo cewe itu penampilannya didikte harus seperti 'ini.'

Hingga akhirnya, memasuki kuliah, perlahan citra buruk tersebut luntur. Bukan karena saya akhirnya menyerah dan jadi mainstream. BUkan karena saya naksir cowo yang
meminta saya jadi mainstream. Tapi karena akhirnya saya menyadari: female is exactly
beautiful (dalam ranah penampilan). And to be beautiful
is not about mainstream. Cewek (baca: termasuk saya :D) ternyata memang cantik dan
indah. Dan bener deh, untuk jadi cantik kita ga perlu ber-seragam.

Beauty is not always being skinny.
Chic is not always wearing high heels.
Make up tools can make u cool not just cute..
And of course,
beautiful appearance is also about how u appreciate urself.

Nowadays..
Hari-hari ini saya sangat bersyukur dengan apa yang boleh terjadi dalam hidup saya. Saya bersyukur boleh memiliki karakter yang mungkin berbeda.
Saya bersyukur boleh mengalami pengalaman-pengalaman dalam berbagai bidang yang seru dan mengesankan.
Saya bersyukur bisa mengalami masa-masa transformasi penampilan yang 'ajaib' :).

"At last, Saya bersyukur diciptakan menjadi seorang wanita."



1. end of 2006, 1st semester at campus. fallin love with bob style
2. end of 2007. the beginning of my transform.. i curl my bob hair.. this is where i start to 'change.'
3. July 2008. Holiday with frens.. still with the style and act which i can't get enough.. ^^
4. February 2009. I made an 'adult' portrait for my jobs' needs. Got lots of 'good comments.' Mostly said that i've changed. Good feedback. Personally, that look is really for a special occasion. hahaha...
5. July 2009. at music workshop with a popular christian singer, Sari. however, i still love being casual and being me. ^^

Agustus 2009, end of conversation

N: Oya? Kamu ini hasil program jenis kelamin itu? Dulu
aku pengen ikut program jenis kelamin tapi akhirnya g
jadi gara2 dokternya bilang, tetap saja ada 1%
kemungkinan gagal.
So, You are that 1 %!!"

V: Well, "Yes, I am."

*I can't imagine if that day.. I really was born as a
male. I won't experience how complicated, interesting,
artsy, yet lucky to be a female.

The good you do today, will often be forgotten. Do good anyway.