My Internship's Issue

Wah, tidak terasa, bulan Juli udah berjalan separuh.. Bagi teman-teman saya di beberapa jurusan yang lain, masa-masa liburan kali ini adalah masa kerja magang mereka. Hmmm.. untuk saya yang menempuh studi di Jurusan IlKom UK Petra, magang alias internship tahap I sudah dilalui tepat pada liburan tahun lalu. Waktu itu, magangnya masih 100 jam kerja, alias sekitar 2 minggu.

Rasanya baru-baru sebentar saja.. Saya magang di Neo Imago Digital Printing, waktu itu saya pilih di bagian Public Relation, karena masih berpikir akan masuk konsentrasi yang memelajari dunia serupa. Hmm... 'jalan hidup' berubah dengan cepat rasanya ketika konsentrasi penjurusan di semester 5 kemaren saya ubah menjadi 'Print and Online Journalism.'

Saya masih ingat, begitu saya memutuskan akan masuk penjurusan jurnalistik, yang terbayang adalah bagaimana asyiknya Magang di dunia permajalahan profesional. Itu pemikiran sekitar Juli 2008, tahun lalu. (Lagi-lagi), rencana Tuhan bergerak di atas milik saya. Mulai Februari 2009, saya (secara luar biasa) bisa bergabung dalam tim Toddie Magazine, dan mulai berkarya sejak April 2009. Bulan ini sudah memasuki edisi ke-4.

Hmmm Back to topic internship. Semenjak tahun lalu, saya mulai membayangkan di mana tempat magang tahap II pada semester 7 nanti. FYI, magang tahap II alias MKN (Magang Kerja Nyata) memiliki persyaratan 440 jam kerja, yaitu sekitar 2,5-3 bulan. Ketika itu, saya ngebet banget bisa magang di Intisari atau Reader's Digest. Pemikiran saya kala itu adalah dari segi jurnalistiknya yang kuat. Dengan berjalannya waktu dan rencana kehidupan, saya tertarik lebih dari sekedar dunia redaksi, tapi juga manajemen. Gogirl! Magazine sempat menjadi acuan magang utama saya. Mengingat majalah lokal yang berusia sangat muda itu bisa sukses dengan oplah ratusan ribu dengan diferensiasi karakter di tengah persaingan pasar yang sangat ketat dan kembar. Pilihan lainnya adalah Femina Grup, Grup 'Ratu' Majalah di Indonesia yang sudah tidak diragukan lagi kiprahnya.

Well, satu-satu, alternatif itu mulai berguguran. Reader's Digest ternyata murni majalah franchise yang notabene banyak menyadur artikel, sehingga kurang dalam segi news gathering secara langsung. Secara managemen rasa-rasanya juga masih terlalu jauh diterapkan untuk saya. Namun perdebatan alasan itu akhirnya dipatahkan ketika Femina Group ternyata tidak membuka lowongan magang sama sekali untuk semester depan. Reader's Digest salah satu bagian dari Femina Grup juga. Gogirl! Magazine ternyata juga tidak membuka lowongan magang.

Tinggal Intisari. Sekitar bulan Mei-Juni 2009, saya sempat survey via telepon, ternyata mereka terbuka dengan anak magang. Secara (mengejutkan) pula, Papa yang sebelumnya menunjukkan indikasi tidak mengizinkan magang di Jakarta, akhirnya memberikan lampu hijau. Berarti tinggal menyelesaikan persyaratan magang. Membuat satu tulisan hasil re-writing dari artikel Intisari, dan mengurus sejumlah surat administrasi. Proposal sudah dibuat, dengan judul 'Penulisan Feature di Majalah Intisari.' Saya sudah hunting buku-buku tentang feature, bahkan sejarah Intisari. Saya juga udah kontak teman yang tinggal di Jakarta untuk minta gambaran tempat tinggal di daerah perkantoran Kompas Grup.

Tapi ternyata, manusia memang hanya bisa berencana.
*halah... wkwkwkwkwkwkkw




And All You Can Do Is Keep Breathing...