While you come closer, you'll know better?

Wah... setelah melewati liburan padat-maksimal selama 5 hari (19-23 Juli), akhirnya go back juga ke real world. OK, starting finishing Magazine Project (i've joined one of Bu Fanny's project, =p). Selesaiin artikel2, liputan, dll. And then, selesaiin hal yang lain. Hmmm. some reconciliation (rekonsiliasi, bener ga inggrise?)with some guy.. Yea, the last thing makes me think a while.

So I got a little bit of confused. Mengapa kadang, waktu kita belajar memprioritaskan orang lain di atas kepentingan kita, justru kita yang kesannya dirugikan? Hmm... tapi begitu aku mulai mikir kayak gitu, ya sama aja aku mulai egois. And i decide to release all that i've done. I just wanto to know, that all i have done is honestly from my heart, and not for whatever advantage. Jadi aku g peduli, aku melakukan sebuah kebodohan, kerugian, atau apapun, selama aku melepaskannya, melakukannya dengan tulus. Not for myself.

Kalo dipikir-pikir, aku jarang banget terlibat konflik sama temen-temen, baik deket maupun nggak. Selama ini, aku pikir, aku cukup netral. Jadi inget testi temen2 sekelas waktu SMA dulu, aku dibilang 'ph=7', tingkat keasaman netral, gak terlalu asam, gak terlalu basa (hahaha....ini salah satu pelajaran biologi yang aku inget!). Makanya, heran juga, kalo sekarang mesti kembali rekonsiliasi. But that's life. Sometimes something hapenned out of your control. The point is, how can we manage that. And i don't regret with all the conflict hapenned in my life. Because I believe, the more you know the bad side of someone, you'll know them better. Ya, jadinya konflik itu buat kita lebih mengenal satu sama lain khan, asalkan diselesaikan dengan benar....

Comments