Another PrasMul's Journey Surprise: Soulmate and House Sharing

Nah, hari-hari menjelang keberangkatan saya ke Jakarta makin dekat. Kepastian untuk studi lanjut di ibukota memang masih belum 100%, menunggu hasil tes tanggal 31 Juli nanti. Namun agar tidak terburu-buru dengan segala keperluan kepindahan, dari jauh-jauh hari, yaitu bulan-bulan ini saya sudah memutuskan untuk mulai mencari tempat tinggal. Ya hitung-hitung, beriman keterima di PrasMul.. Memang hebat pencipta dan perancang jalan-jalan kehidupan saya itu, persiapan studi lanjut ke PrasMul ini dipenuhi dengan begitu banyak hal mengasyikkan yang tiada henti terus terjadi.


Yang pertama, sobat plek yang udah kayak soulmate saya, Paolina Soewandi, (akhirnya) memutuskan untuk ikutan tes PrasMul. Yang artinya, dia akhirnya serius mau studi lanjut bareng saya! Waaah!!! Tidak rugi deh presentasi saya akan program MM Prasmul ke dia. Saya udah kayak marketing salesnya Prasmul aja, menerangkan detail program MM tersebut ke Pao, sampai datang ke rumahnya, lengkap bawa brosur dan detail pendaftaran. Hahahahaha. Bersemangattt sekali waktu akhirnya Pao memutuskan untuk ikut, setelah bimbang setengah mati karena dia juga ingin segera nyemplung ke perusahaan Papanya. Jadi nggak sabar membayangkan kehidupan baru di Jakarta bersama Pao.. XDDD
Saya dan Pao, sahabatan yang udah kayak botol sama tutupnya. 
 Karakter kita super beda, tapi pendapat kita nyambuungg dan saling melengkapi.

Hal mengasyikkan kedua lebih tidak pernah terduga dalam pikiran manusia saya. Ini berkaitan dengan rencana tempat tinggal saya nantinya. Beberapa minggu ini saya sedang mencari apartemen untuk tempat tinggal saya nantinya (apartemen 2 kamar dengan budget @orang 2-2,5 juta di daerah Cilandak, Jakarta Selatan, dihuni mulai akhir Oktober 2010 - sekitar Juli 2012). Jadilah saya mulai browsing di internet dan nanya-nanya teman yang anak Jakarta. Dan gilanyaa... apartemen di daerah sana dengan kualifikasi yang saya inginkan (2 kamar), itu tarifnya rata-rata US$1000! OMG! Yang bener aja! Masa uang sekolah (yang udah cukup mahal) kalah mahal sama tempat tinggalnya!!! Gile bener.... Salah seorang teman sempat menyarankan, "Gimana kalo kamu tinggal di daerah BSD (Bumi Serpong Damai), Tangerang aja? Toh PrasMul itu di ujung JakSel yang udah deket banget sama tol Tangerang..."
Berhubung saya gak terlalu paham area Jakarta (dan tentu saja berhubung saya mendelik kena tarif apartemen daerah JakSel yang edan-edanan), ya saya tampung dulu saran tersebut.

Beberapa hari kemudian, saya yang akhir-akhir ini lumayan aktif di twitter, ketemu teman lama les piano yang juga mantan junior di kampus saya. Semestinya dia adalah junior 2 angkatan bawah saya di Fikom Petra, namun terakhir, dia pindah ke sebuah Universitas Swasta, Jurusan Musik di Jakarta. Jiwanya emang sudah musik banget. Namun, ketika itu, saya membaca update twit nya yang tampak begitu mengejutkan. Status twit nya menyebutkan bahwa dia stress dengan lingkungan, kampus, dan teman-temannya di sana, meski ia sangat menyukai subjek yang ia pelajari. Jadilah saya berbalas twit, personal message, hingga akhirnya janjian ketemuan dengannya esok harinya.
bermula dari iseng me-reply twitter teman lama...

Hari Minggu siang kemarin akhirnya berujung jadi hari curhat habis-habisan dia tentang kehidupan barunya di Jakarta. Bagaimana busuk 'intern' kampusnya, persaingan tersembunyi di balik rekan-rekan sejurusannya, betapa 'freak' sosialisasi teman-teman sejurusannya, hingga culture shock budaya ibukota. Saya sempet nyinggung kalo beberapa bulan lagi saya akan ambil MM di Jakarta. Tapi pembicaraan lebih didominasi dengan keluhan dan antusiasmenya dia tentang suka dukanya di tempat kuliahnya tersebut. Terakhir, saya cuma berpesan pada dia, "Ya sudah Stef, jaga diri baik-baik. Yang paling penting, bidang yang kamu pilih adalah bidang yang memang menjadi passion kamu. Aku harap kamu segera menemukan komunitas yang sehat di luar lingkaran pergaulan kampusmu."

Eh sehari setelah itu, ketika saya sedang berada di Batu bersama kawan-kawan Gajah Gangster, dia tiba-tiba mengirim sebuah SMS. "Valen, aku baru inget, kamu kan kemarin bilang pengen tinggal di daerah BSD. Rumahku itu deket banget dengan daerah BSD. Gimana kalo kamu tinggal serumah sama aku?"
FYI, memasuki semester 2 (Januari 2010) ini, Stefi emang tinggal di rumahnya sendiri, cuma berdua dengan seorang pembantu. Rumahnya memang kebetulan dekat kawasan BSD, Tangerang, dekat dengan kawasan kampusnya.
Wah... mendengar tawaran itu, saya jadi serasa mendapat pencerahan baru.. Eh tapi tunggu dulu, saya kan juga nggak sendirian. Pao juga belum kenal Stefi.

V: "Wahh.. boleh juga. Tapi aku berdua sama temen loh Stef, emang gakpapa?"


S: "Gak papa Valen. Ini di rumahku ada 4 kamar, baru 1 kamar aja yang aku pake."


V: "Wah nanti Juli aku bakalan tes di Jakarta. Waktu itu aja kita ngobrol lagi dan aku mampir ke rumahmu."


S: "Oke."
Stefi (dua dari kiri), teman les piano saya dulu yang sangaat berbakat meski 2 tahun lebih muda dari saya. 
Sudah hampir 1 tahun saya nggak ketemu dengannya.
Foto itu ketika kita sama-sama menjadi panitia konser musik 
yang diadakan guru saya (membawa bunga) tahun 2008 lalu.

Seketika itu juga saya merasa senang, lega, terkejut, dan aneh. Aneh. Karena saya gak pernah loh ada maksud atau pemikiran pingin serumah dengan Stefi, meski ketika ngobrol dengannya dia sempat nyletuk dia udah tinggal di rumah sendiri, di kawasan BSD. Saya waktu nyapa dia di Twitter juga nggak ada maksud sok PDKT supaya bisa dibantu ato apa gitu kalo butuh info tentang Jakarta. Saya nyapa murni karena statusnya bener-bener kelihatan aneh. Begitu pula dengan motivasi saya ngajak dia ketemuan besoknya... Bagi Stefi sendiri, mungkin kehadiran saya juga nggak dia sangka-sangka ya? Kita udah lama banget, sekitar 1 tahun nggak kontak. Saya pikir dia udah bahagia dengan kehidupan barunya. Ternyata, lingkungan sosialnya jauh dari yang dia bayangkan. Dia merindukan ketulusan dan kegilaan teman-teman Surabayanya. Dan mungkin, keberadaan saya nanti bersama dia, juga bisa membantu dia mengatasi masalah sosialnya. Dan tentu saja, bagi saya, ide 'house sharing' itu sangat potensial untuk direalisasikan. Di tengah ketidakmasukakalan tarif apartemen serta minimnya orang yang saya kenal di daerah Jakarta Selatan.
Wow! Saya bisa bilang apa lagi tentang kejutan yang satu ini?

Btw, semenjak lihat film seri Jepang 'Last Friend' beberapa tahun lalu, saya sempet punya keinginan 'ber-house sharing' dengan teman-teman sendiri, dari berbagai latar belakang. Tanpa orang dewasa sama sekali. Dan sepertinya, keinginan-keinginan kecil 'yang sekilas tampaknya gak penting itu', bakal segera terwujud.
film Last Friend yang membuat saya pengeeen banget ngerasain serunya House Sharing.
Termasuk, pengen bisa berfoto bersama di depan Share House kita.. :p

Saya udah gak sabar membayangkan bagaimana kisah tentang tiga anak manusia beda latar belakang yang bakal tinggal seatap.
Satunya mahasiswa musik klasik, duanya mahasiswa Magister Manajemen berlatar belakang jurnalistik, dan desain visual. Waaaahhhh!!!!! Saya jadi merasa, excitement ke Jakarta ini bener-bener bukan sekedar sekolahnya. Tapi kehidupan barunya, dan kejutan-kejutan baru seperti ini!

*entah mengapa, saya juga beriman rencana house sharing ini akan terwujud!
Termasuk impian kembaran Mug dengan rekan-rekan serumah, kayak film seri Last Friend ini!

The good you do today, will often be forgotten. Do good anyway.

Comments

  1. huahahaha aku di mentionnn.. anggep ae mau kos ;p hahaha

    ReplyDelete
  2. hyaaaaa stefi wes baca!!!! :D
    iyaaaa benerrr!! aku jadi bersemangat stefff!!!!

    ReplyDelete
  3. hi len... kpn kmu ke jkt?
    congrats yha dah bachelor !
    maen twitter jg tah?
    follow mine yoo
    www.twitter.com/josuachrisnan
    i'll follow you back

    ReplyDelete
  4. hai joo.. akhir juli nanti aku ke jakarta u/ tes.
    iya, belakangan twitteran juga. oke aku follow km ntar.

    ReplyDelete
  5. Huebat!! Maksude Tuhan Yesus hebat bener jagain hidupmu sampe nyediain tempat tinggal terbaik!

    God is amaaaaazing!

    :D

    ReplyDelete
  6. nah skrg tinggal aku yang masih bingung dengan rencan ahidup ke depan!!
    damn!!!
    jakarta jakarta jakarta..minta mobil minta mobil minta mobill!!!!:(

    ReplyDelete
  7. @jak: iyaaaa itu bener2 beyond my mind..

    @van: ayoo vannn... km dah tau mau apply company apa ae? masih memungkinkan sharehouse di rumah temenku itu gak ya? kan katae masih sisa 3 kamar.. :p
    tp ini wes d luar jakarta sih van...

    ReplyDelete

Post a Comment

thanks!